Perubahan Tugas Guru Di Masa Teknologi Gosip Dan Komunikasi Dan 10 Wanita Inspiratif Indonesia Bicara Tugas Teknologi

FAST DOWNLOADads
Download
-Guru ditintik untuk kreatif, inovativ, dan mengikuti perkembangan yang ada di dunia internasional. Perkembangan teknologi isu dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat, menciptakan peranan guru mengalami perubahan. Dulu guru yakni pendidik dan tempat bertanya segala hal, namun dikala ini selain berperan sebagai pendidik dan pengajar, guru juga berfungsi sebagai penyaring isu bagi siswa-siswanya.
 dan mengikuti perkembangan yang ada di dunia internasional Perubahan Peran Guru di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi dan 10 wanita inspiratif Indonesia bicara kiprah teknologi
Perubahan Peran Guru di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi
"Di tengah kemajuan TIK ini, guru berperan penting sebagai penjaga gawang atau gatekeepers, yang membantu menapis imbas jelek internet dan media umum bagi siswa-siswanya," katan Mendikbud dikala membuka Rapat Koordinasi Pendayagunaan TIK untuk Pendidikan dan Kebudayaan, di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Menurut Muhadjir, fungsi guru sebagai pengajar sangat mungkin digantikan dengan aneka macam kemudahan TIK, contohnya mesin pencari di internet. Namun kiprah guru sebagai pendidik mustahil bisa digantikan dengan teknologi apapun. "Jangan sekali-kali menimbulkan kemudahan TIK untuk menggantikan kiprah guru sebagai pendidik," ujarnya.

Mendikbud menyebut kurun dikala ini sebagai kurun dimana sumber berguru melimpah ruah, namun tetap perlu disaring. Bagi Mendikbud, dikala ini guru berperan penting sebagai penghubung sumber-sumber berguru (resource linkers) dan mengarahkan siswanya dimana menemukan sumber berguru yang tepat.

Kemudian, guru perlu mengembangkan diri sebagai fasilitator berguru siswa, dan kemudahan TIK berperan penting untuk mengoptimalkan proses berguru di kurun dikala ini. "Guru harus bisa membimbing dan memperlihatkan pemahaman kepada siswa mengenai 'untuk apa', bukan sekadar 'apa' dan 'bagaimana'," tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut. Sumber : kemendikbud

Inilah 10 Perempuan Inspiratif Indonesia Bicara Peran Teknologi

 dan mengikuti perkembangan yang ada di dunia internasional Perubahan Peran Guru di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi dan 10 wanita inspiratif Indonesia bicara kiprah teknologi
Gambar R.A. Kartini
Merayakan Hari Kartini 2017, Gelar bincang-bincang bersama wanita pemimpin yang akan membuatkan ide mengenai kiprah teknologi dalam menyejahterakan bangsa.

HARI KARTINI. Pengunjung mengamati lukisan RA Kartini yang dipajang pada ekspo tunggal karya pelukis Triyadi Guntur Wiratno bertajuk "Between the Lines" di Galeri Nasional, Jakarta, pada 11 April 2017. Foto oleh Dodo Karundeng/Antara

 dan mengikuti perkembangan yang ada di dunia internasional Perubahan Peran Guru di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi dan 10 wanita inspiratif Indonesia bicara kiprah teknologi
Video Perayaan Hari Kartini Tahun 2017
– “Dan biarpun saya tiada beruntung hingga ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, alasannya jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat wanita Bumiputera merdeka dan berdiri sendiri” (RA Kartini dalam Habis Gelap Terbitlah Terang).

Raden Ajeng Kartini masih tergolong muda ketika beliau meninggal dunia pada 17 September 1904, beberapa hari sehabis melahirkan putra tunggalnya. Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879.

Dalam kurun waktu hidupnya, sekitar 25 tahun, beliau meninggalkan jejak sejarah penting bagi pemberdayaan wanita Indonesia, terutama melalui aktivitasnya membuka jalan masuk pendidikan bagi kaum perempuan. Lewat kerja faktual maupun impian yang berwawasan jauh ke depan yang tergambar dalam Habis Gelap Terbitlah Terang, kumpulan surat Kartini, kita melihat jejak awal emansipasi dan kesetaraan gender di negeri ini.

Perjuangan Kartini dan pejuang wanita lainnya membuka jalan bagi wanita Indonesia hingga hari ini. Kita melihat ribuan bahkan jutaan wanita menginspirasi di aneka macam sektor, aneka macam usia, dari pelosok desa, kota, hingga yang berprestasi di dunia internasional.

Kiprah wanita kini memasuki kurun yang menarik, dan membuka pintu lebar untuk lebih gampang bergerak maju. Era teknologi, termasuk teknologi digital, membuka ruang demokrasi lebih besar bagi wanita untuk memimpin dalam aneka macam bidang, termasuk bidang politik.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Google yang menjadi dasar gerakan #WomenWill, misalnya, memperlihatkan bahwa lebih dari 50 persen wanita Indonesia ingin berguru lebih jauh untuk memaksimalkan fungsi teknologi dan internet yang kini menjadi bab keseharian kehidupan mereka.

Perempuan Indonesia memakai internet minimal 3 jam setiap hari dengan tujuan berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat, mencari isu dan hiburan, meningkatkan karier atau edukasi, serta mengatur rutinitas keseharian. Teknologi, termasuk internet, menciptakan nyaris tak ada batasan ladang dedikasi bagi wanita untuk masyarakatnya.

Tapi perjalanan masih jauh. Sektor yang berkaitan dengan teknologi masih didominasi kaum lelaki. Sebuah artikel menyebutkan bahwa wanita di sektor teknologi gres 26 persen.

Untuk merayakan Hari Kartini 2017, Rappler Indonesia; Perkumpulan Alumni Eisenhower Fellowship; GoWork Coworking and Office Space; dan Google menggelar acara jejaring pemimpin wanita bertajuk "Integrasi Perempuan dan Teknologi Untuk Indonesia Yang Lebih Sejahtera". Acara ini diadakan sempurna pada Hari Kartini, Jumat, 21 April.

Sejumlah tokoh pemimpin wanita akan hadir dan membuatkan semangat yang sama, yakni melanjutkan harapan Kartini.

“Sebagai media digital yang mengembangkan konten dan menyalurkannya melalui aneka macam platform berbasis teknologi, kami mengharapkan acara ini menjadi titik awal acara jejaring dan kerjasama antar wanita untuk memakai teknologi, dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan negara kita,” kata Managing Director Rappler Indonesia Uni Lubis.

Para ajakan yang menyatakan kesediaannya bergabung dalam acara ini yakni wanita yang sudah mempunyai prestasi di bidangnya masing-masing.

“Kali ini kami gres bisa mengundang 10 pembicara. Kami berharap kegiatan ini bisa berkembang dan kita bisa berguru pula dari wanita inspiratif lain yang hadir,” kata Uni.

Para pembicara adalah:

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi

Retno Marsudi yakni Menteri Luar Negeri wanita pertama Indonesia. Ia menjabat semenjak 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.

Di bawah kepemimpinan Retno, Kemlu RI makin ulet melaksanakan diplomasi digital, sesuatu hal yang harus dilakukan ketika perkembangan dunia terjadi dalam hitungan detik. The State of Digital Diplomacy (SODD) pada 2016 tetapkan salah satu pidato Retno terkait diplomasi digital sebagai Pidato Menteri Luar Negeri Terbaik.

Dalam pidato yang disampaikan pada Agustus 2016 itu, Retno menyebutkan kiprah diplomasi digital sebagai cara untuk mengatasi masalah. Diplomat pun harus bekerja keras menyesuaikan diri dengan tuntutan kurun digital dikala ini.

Pemanfaatan media sosial, ujarnya, dalam kegiatan diplomasi bisa membantu kinerja para diplomat. Keuntungan dari diplomasi digital yakni kecepatan, ketepatan, dan kejujuran.

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kusumaningtuti SS

Kusumaningtuti merupakan mantan Kepala Bank Indonesia (BI) untuk kantor perwakilan New York, Amerika Serikat. Ia lahir di London pada 21 Juli 1954.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia Bank Indonesia. Sebelumnya, Kusumaningtuti pernah menjadi Kepala Pusat Studi Kebanksentralan dan sempat menjabat sebagai Direktur Internasional. Ia juga pernah meraih gelar S2 di The American University, Washington DC, AS.

Sebagai komisioner OJK yang membawahi edukasi dan proteksi konsumen, Kusumaningtuti menyadari pentingnya merespon perkembangan teknologi finansial (FinTech). Layanan teknologi di industri keuangan atau FinTech hadir untuk memperlihatkan kemudahan bagi konsumen dalam melaksanakan transaksi keuangan.

Masalahnya, tingkat literasi konsumen di Indonesia makin rendah. Kesadaran terhadap faktor keamanan transaksi harus ditingkatkan, mengingat transaksi e-banking di Indonesia sudah mencapai 590 juta dolar.

Ekonom Mari Elka Pangestu

Reputasinya mencorong tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di panggung dunia. Mari Elka Pangestu, guru besar dari Universitas Indonesia ini, usang dikenal sebagai ekonom, mahir perdagangan luar negeri, dan kemudian menjadi Menteri Perdagangan RI dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di kurun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kini Mari menjabat komisaris utama independen di Bank BTPN. Ia juga aktif memimpin sejumlah organisasi dan komunitas kreatif.

Mari pernah berkomentar mengenai kebijakan pemerintah tetapkan kuota 30 persen wanita dalam legislatif.

“Sekarang ini, Indonesia sudah setara dengan negara-negara Eropa, mirip Jerman yang tetapkan kuota wanita legislatif sebanyak 30 persen. Saya harap pemenuhan kuota itu dilakukan berdasarkan kemampuan wanita bersangkutan, bukan alasannya faktor lain,” kata Mari.

Mengenai potensi kepempinan yang ada pada perempuan, Mari menyampaikan bahwa itu merupakan talenta alami yang dimiliki perempuan.

“Perempuan mempunyai sifat keibuan yang membuatnya tidak terkesan ambisius. Sifat wanita juga memungkinkannya untuk melaksanakan komunikasi dengan banyak orang,” ujarnya.

Mari berharap, seiring perkembangan zaman yang didukung kemajuan teknologi, kiprah wanita menerima legalisasi dari masyarakat luas.

“Seiring perkembangan teknologi, wanita dimungkinkan untuk bekerja dirumah sambil mengasuh anak mereka,” kata alumni Eisenhower Fellowship, tahun 1990 itu.

Ketua Umum HIPPI Suryani Sidik Motik

Yani Motik, demikian panggilan akrabnya, usang malang-melintang di bidang perjuangan dan organisasi pengusaha perempuan. Dia juga memimpin Indo Prima Group.

Alumni Eisenhower Fellowships tahun 1999 itu rajin menularkan jiwa kewirausahaan kepada pengusaha-pengusaha pemula khususnya perjuangan kecil menengah.

Untuk periode kedua, Yani Motik kini dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI). Tugas yang diembannya tidak ringan, dibutuhkan kerja keras dan taktik khusus, mengingat 4 juta lebih anggota pengusaha pribumi berasal dari perjuangan kecil dan menengah (UKM) yang diharapkan bisa bersaing dalam kancah pasar nasional maupun internasional.

Yani mengatakan, UKM sebagai pilar utama ekonomi bangsa Indonesia, harus dimajukan dan diperjuangkan tanpa membedakan ras, suku, dan agama dalam menghadapi kurun globalisasi dan perdagangan bebas sehingga bisa bersaing dengan pengusaha asing.

HIPPI mempunyai visi sebagai organisasi yang kuat, berdikari dan berdaya saing, serta menimbulkan pengusaha sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Sementara misinya yakni meningkatkan daya saing perjuangan dan industri dalam negeri, menguatkan produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta meningkatkan kualitas produk. HIPPI berlaku sebagai garda terdepan untuk industri produk dalam negeri.

Anggota dewan perwakilan rakyat RI Nihayatul Wafiroh

Nihayatul Wafiroh, atau lebih erat dipanggil Ninik, yakni anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Jawa Timur III (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo). Ia merupakan bab dari jajaran pembantu pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Banyuwangi.

Nihayatul merupakan lulusan S2 University of Hawaii di Manoa, Amerika Serikat. Dia juga menuntaskan pendidikan jenjang S3 di ICRS Jogja.

Sebelum masuk ke ranah politik melalui DPR, Ninik dikenal sebagai penggagas dan akademisi.

Ia rajin memanfaatkan teknologi komunikasi digital dalam tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat. Ini yang membuatnya menonjol, manakala politisi wanita lain masih gamang memakai teknologi digital untuk pekerjaannya.

Ninik bertugas di Komisi IX dan gencar mendorong lahirnya draft Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Kepala Kebijakan Publik Google Shinto Nugroho

Jabatannya cukup panjang. Kepala kebijakan publik dan hubungan dengan pemerintah di Google Indonesia.

Raksasa teknologi itu dikenal hanya merekrut orang-orang terbaik untuk memasarkan produk-produknya, tidak terkecuali orang-orang yang nantinya akan berurusan dengan pemerintahan Indonesia untuk problem kebijakan berinternet dalam sebuah negara. Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan ini memegang peranan kunci untuk menumbuhkan penggunaan internet yang secara pribadi akan melebarkan pasar untuk Google.

Sebelum bergabung dengan Google, Shinto merupakan tangan kanan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, semenjak 2010 hingga jabatannya berakhir.

Sebelumnya, Shinto juga pernah bekerja di Citi, The World Bank, dan juga International Finance Corporation (IFC). Ia juga pernah mengenyam pendidikan Hukum di Universitas Indonesia (UI), Columbia Law School, dan London School of Economics and Political Science.

Perempuan yang gemar mengeksplorasi dunia ini juga pernah masuk di daftar Asia 21 Young Leaders tahun 2012 lalu.

Co-Founder GoWork Coworking & Office Space Peony Tang

Salah satu pendiri GoWork, co-working and office space terbaru di Jakarta ini, merupakan lulusan Wharton School of Business di Universitas Pennsylvania.

Peony Tang pernah bekerja sebagai investment professional di Blackstone Group, Merrill Lynch, dan beberapa perusahaan pengelola dana di daerah Asia, termasuk Quvat.

“GoWork yakni shared space yang mengedepankan sumber daya manusia. Tujuan dari GoWork yakni mengembangkan kolaborasi, komunitas, dan pembelajaran. GoWork juga menyediakan jaringan bisnis dan santunan lainnya demi tumbuhnya bisnis-bisnis start-up yang memakai GoWork Co-Working Space,” ujar Peony, dikala prosesi pelantikan tempat ini, pada 6 April lalu.

Ia mengatakan, pembukaan co-working space menjadi bisnis yang menjanjikan alasannya fenomena perkembangan start-up, khususnya di Asia Tenggara.

Menurut data yang ia miliki, Asia Tenggara telah menumbuhkan lebih dari 7.000 start-up. Indonesia menjadi negara yang tingkat pertumbuhannya tinggi. “Telah muncul lebih dari 2.000 start-up,” ujar Peony.

Koordinator Jejaring Gusdurian Alissa Wahid

Alissa Wahid mendirikan Gusdurian Network Indonesia (GNI) pada 2010. Dalam waktu cepat, jejaring berbasis akar-rumput itu tumbuh dan mempunyai ribuan anggota di aneka macam kota di Indonesia.

GNI bertujuan memperkuat lansekap untuk masyarakat sipil yang besar lengan berkuasa dan sudah punya cabang di enam negara lain.

Putri sulung Abdurrahman “Gus Dur” Wahid ini mendorong semoga pemerintah pusat mempunyai desain besar lengan berkuasa untuk mewujudkan toleransi di Indonesia. Menurut Alissa, intoleransi di daerah-daerah kerap terjadi alasannya ada penguasa-penguasa tertentu yang memaksakan kehendak.
Reformasi sosial, menurutnya, harus dilakukan. Apabila hal itu sanggup diwujudkan, beliau yakin hak konstitusi setiap warga negara tidak akan dilanggar.

Alissa yakni alumni Eisenhower Fellowships acara wanita pemimpin pada 2016.

GNI dibangun berdasarkan prinsip yang diwarisi dari sang ayah, tokoh kemajemukan, Gus Dur. Dasarnya yakni memperkuat saling memahami antar agama, mempromosikan ketahanan individu, memperkuat kultur respek dan hak-hak sipil melalui kebijakan publik.

Pendiri & Managing Director Lorena Group Eka Sari Lorena Surbakti

Eka Sari Lorena tidak pernah melupakan dari mana dahulu Lorena dirintis. Masih terang ingatannya dikala dirinya masih kecil di kantor Lorena di Bogor.

“Dulu kalau ke kamar mandi tidak ada atapnya, jadi harus dipayungi Ibu alasannya Bogor sering hujan,” kenang Eka, mirip ditulis dalam sebuah wawancara.

Kini, Lorena Group telah mempunyai dan mengoperasikan 500 bus besar, 250 truk, dan 57 armada busway. Jika ditambah dengan kendaraan-kendaraan kecil, total ada sekitar 1.000 kendaraan yang dioperasikan.

Perempuan yang selalu tampil ceria dan optimistis ini pernah menjabat Ketua Umum DPP Organda, organisasi transportasi darat, dengan anggota 1,5 juta. Eka yakni alumni Eisenhower Fellowships Multi Nations Programme tahun 2013.

Lorena Group juga telah mempunyai 667 kantor di seluruh Tanah Air.

“Jadi, kini dari Sabang hingga Merauke, Lorena ada benderanya,” kata peraih master of business and administration dari University of San Francisco, California, AS, tersebut.

Kesuksesan bisnis transportasi tidak terlepas dari kiprah strategis sektor tersebut terhadap perekonomian. Eka mengibaratkan sarana transportasi itu darah dalam tubuh.

“Saya percaya transportasi itu mirip darah. Ketika tersumbat, orang bisa kena stroke,” kata ibu dua anak tersebut. Jika sarana transportasi tidak terbangun dengan baik, berdasarkan Eka, gelombang urbanisasi akan meningkat.

Pendiri CEO Queensrides Iim Fahima Jachja

Iim usang berkecimpung di dunia pemasaran digital. Selalu tampil stylish dalam aneka macam kesempatan, ibu dua anak ini mempunyai passion membangun komunitas, salah satu yang terbaru yakni Queensrides.

Komunitas Queenrides yakni sebuah perusahaan sosial rintisan berbasis teknologi yang menjadi platform khusus wanita di Indonesia.

Bertepatan dengan Hari Mengingat Korban Kecelakaan Lalulintas Sedunia tahun ini Queenrides meluncurkan kampanye #WomenRideSafe.

“Misi kami yakni mencegah tingginya angka kecelakaan pada pengendara perempuan,” kata Iim.

Queenrides membangun komunitasnya dengan melaksanakan kegiatan bertajuk Ngopi Cantik Queenrides. Komunikasi melalui media umum mendatangkan sekitar 230 ribu anggota.

Pendiri Girls In Tech dan Think. Web.Id Anantya Van Bronckhorst

Setelah lulus dari FISIP UI jurusan komunikasi, Anantya Van Bronckhorst pernah menekuni banyak profesi. Ia pernah bekerja di sebuah production house, menjadi reporter untuk sebuah website lifestyle, scriptwriter/produser yang mengurus beberapa acara TV, dan pernah menjadi PR executive.

Dari beberapa lini pekerjaan yang pernah dipegang, yang dilakoni Anan, panggilan akrabnya, secara terus-menerus yakni segala yang berafiliasi dengan situs. Sejak 2002, Anan sering melaksanakan pekerjaan mengurusi content website dan melaksanakan planning activity yang sanggup dilakukan di dalam dunia digital.

Selain mendirikan dan mengelola Think.Web.Id, sebuah agensi digital yang kini mempunyai sejumlah perusahaan terkait, Anan juga salah satu pendiri Girls In Tech, sebuah komunitas wirausaha muda wanita yang aktif menggelar acara jejaring dan pengembangan perjuangan rintisan. 

Download Video Perayaan Hari Kartini Tahun 2017 di bawah ini.

Sumber : Rappler.com
Semoga bermanfaat. Amin
FAST DOWNLOADads
| Server1 | Server2 | Server3 |
Download
Next Post Previous Post